PELUKAN HANGAT SEORANG BAPA


    Hari itu hujan deras meliputi semesta, tak ada kehangatan mentari, semuanya membeku. Namun sekali lagi, dalam deraian air yang deras itu, ada kasih Tuhan disana. 

    Saya teringat sebuah cerita waktu saya masih anak-anak. Teman saya pernah bertanya "Oneth, suka hujan atau suka panas, saya akan menjawab "hujan" kenapa? Karena ketika hujan, saya akan masuk kamar pakai kain tebal tidur sepuas2nya, atau saya akan ingin makan mie panas, sambil membungkus diri dengan kain hangat, ataupun sambil duduk melihat turunnya hujan lewat jendela. Namun lebih dari itu, tidak ada yang lebih indah apabila tidur ketika di peluk papa atau mama. Banyak hal yang terkonsep di pikiran saya ketika dingin atau hujan turun. Kita akan langsung tahu, kita butuh sesuatu yang hangat, sesuatu yang teduh, sesuatu yang aman. Seperti itu juga Tuhan, Bapa kita, Dia selalu rindu memeluk kita. Walau terkadang kita lebih suka menikmati mie panas kita, menikmati kain selimut kita. dan melupa kalau ada tangan yang terbuka siap memeluk kita dalam segala kedingian dan kebekuaan rohani disekeliling kita.

    Terkadang kita butuh suasana dingin secara rohani agar kita kembali merasakan betapa hangatnya kasih Tuhan, bagaimana pelukan seorang Bapa yang penuh kasih. Pengalaman, pengetahuan dan standart rohani terkadang membuat kita terjebak dalam rutinitas dan tidak lagi merasakan pelukan hangat seorang Bapa. Hati kita terkadang penuh dengan banyak hal sehingga tidak ada ruang di dalam hati kita untuk cinta yang sejati yaitu Tuhan.

    Dingin atau pun tidak, seharusnya tidak bisa mengambil kehangatan kasih Bapa dalam hidup kita. KasihNya tidak pernah beranjak dari kita

Yesaya 54:10 (TB) Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.

Isaiah 54:10 (NET) Even if the mountains are removed and the hills displaced, my devotion will not be removed from you, nor will my covenant of friendship be displaced,” says the Lord, the one who has compassion on you.

    Beberapa minggu yang lalu (satu minggu sebelum ulang tahun saya - 9 Mei) saya jatuh sakit yang membuat saya harus terbaring lemas di tempat tidur selama beberapa hari. Saya mulai mendiagnosa sendiri, dan berpikir saya terkena types. Saya memutuskan untuk melakukan pemeriksaan dan dinyatakan normal. Beberapa hari berlalu, kondisi saya mulai membaik namun saya kembali diserang insomnia selama 6 hari. Saya mengalami anemia dan kondisi kesehatan kembali menurun. Semua disebabkan karena cukup stress, beban pikiran yang berat dan tekanan-tekanan yang tidak saya sadari membuat saya jatuh sakit. Sampai pada malam tanggal 12 Mei, semua beban itu tidak bisa dipikul lagi, tidak bisa dibawa lagi, dan saya pun tidak tahu bagaimana menceritakan beban itu. Saya hanya bisa berlari pada Tuhan.

Mazmur 118:5, 
Dalam kesesakan aku telah berseru kepada Tuhan. Tuhan telah menjawab aku dengan memberi kelegaan

Salah satu kaka Mentor saya pernah bilang "Jika ingin marah, marahlah di hadirat Tuhan". Ya, dan itu yang saya lakukan, saya tumpahkan semuanya di kaki Yesus

Tiba-tiba Tuhan ingatkan saya lagu ini "(Reckless Love |Cory Asbury-Bethel Church)" (reckless bukan pribadi Tuhan, namun cara Dia mengasihi kita) yang sangat menyentuh keletihan dan kebekuan saya.

Reckless Love - Penggalan lirik

Before I spoke a word, You were singing over me
You have been so, so good to me
Sebelum aku mengucapkan sepatah kata pun, Kau sudah bernyanyi untukku, Kau begitu, sangat baik padaku
Before I took a breath, You breathed Your life in me
Sebelum aku menarik napas,
Kau telah menghembuskan hidup Anda ke dalam diriku
You have been so, so kind to me
Kau sangat baik padaku

    Ketika saya mendengarkan lagu ini waktu subuh, seperti ada sebuah tangan yang hangat yang memeluk saya dengan penuh kasih. Semua kecemasan, ketakutan saya hilang karena ada keteduhan. Saya mengalami kehangatan pelukan seorang Bapa, dari begitu dinginnya situasi yang saya alami. Kasih itu mengalir seperti sungai memenuhi setiap bejana-bejana yang kosong.

                Pembaruan dan pemenuhan di dalam Tuhan selalu membawa damai sejahtera

1 Yohanes 4:18 (TB) Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

1 John 4:18 (NET) There is no fear in love, but perfect love drives out fear, because fear has to do with punishment. The one who fears punishment has not been perfected in love.

Kasih yang sejati mengalahkan segalanya dan kasih itu hanya di dalam Dia. Apapun kondisi kita hari ini, kita yang sedang mengalami kebekuan rohani, jangan pernah tahan-tahan untuk belari kepada Bapa. Jujurlah dihadapanNya, bahwa kita begitu membutuhkanNya setiap waktu dan Ijinkan Dia mengalirkan sungai kasih itu didalam hidupmu. God Bless !








Written By

Vonneth Glorya S

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#Gate311 - Hujan Kelabu

Gate 300 - To my Beloved Heart

GATE KEEPER - 01 | Catatan