ANGKOT ISTIMEWA / KESAKSIAN
Shalom Semua,...
saya ingin berbagi cerita sederhana, bagaimana Tuhan itu sangat detail dalam menyertai setiap anak-anakNya
"suatu hari, di awal bulan lima tahun dua ribu dua puluh dua"
memasuki bulan lima, selain dari pada saya berulang tahun, bulan ini seperti awal musim yang baru bagi saya. Dulunya jika pergi kemanapun selalu ada motor (titipan), yang saya gunakan hampir 3 bulan sejak awal tahun. Memiliki motor membuat hidup saya berubah, saya bisa tinggal di kost yang bisa di bilang fasilitasnya lengkap dengan harga terjangkau, hanya saja jarak kostnya lebih jauh dari tempat saya bekerja
awal bulan lima, motor sudah di ambil pemilik membuat saya harus memulai hari dengan sebuah rutinitas yan baru. saya harus bisa bangun lebih pagi, masak (jika sempat), berangkat lebih pagi karena, harus naik angkot 3 kali untuk bisa sampai di tempat saya bekerja.
Dulunya waktu masih ngekost d passo, hanya sekali naik angkot itu pun jaraknya tidak begitu jauh, hanya dapat ditempuh selama kurang lebih 5-6 menit.
Sesuatu yang baru dan berat, namun disana saya belajar untuk bersyukur dalam segala keadaan. saya pernah mencoba berjalan kaki, agar hanya bisa naik angot 1 atau 2 kali saja, namun itu sangat melelahkan dan membuang waktu yang banyak.
"Suatu pagi waktu saya sedang menunggu angkot kedua menuju tempat saya bekerja" ada angkot yang lewat, angkotnya tidak sampai langsung tempat kerja, tapi saya selalu meminta di antarkan langsung, jadi saya tidak perlu naik angkot ketiga. Sungguh sangat bersyukur setiap kali saya katakan kepada supirnya untuk di antarkan lanjut, tidak pernah satu kali pun supirnya menolak, mereka selalu bersedia. Bahkan jalur yang saya lewati sangat sulit menemukan angkot yang langsung tiba di tempat kerja saya
mengalami hal ini selama 1 minggu lebih, saya melihat Tuhan begitu nyata bagi saya. Sering sekali angkotnnya kosong hanya mengantarkan saya sendiri, untuk sampai d tempat kerja secara langsung. pada umumnya di Ambon supir angkot tidak akan mau mengantarkan penumpang jika hanya satu penumpang dengan jarak yang cukup jauh yaitu dari Wailela sampai ke Halong (jalan memutar).
Setiap pagi, ditempat saya menunggu angkot (Wailela), saya selalu menjadi orang pertama naik dan sendirian saja. Saya merasa bahwa itu adalah angkot istimewa dar Tuhan yang selalu menunggu saya setiap pagi. Bahkan ketika harus sendiri saja, supirnya dengan senang hati mengantarkan langsung
saya merasa seperti Tuhan yang menunggu dan menyetir angkotnya hehe
tiap pagi, setiap kali naik angkot tersebut, saya berucap, Halo Tuhan selamat pagi yah
Sambil senyum-senyum sendiri saya naik angkot dengan sukacita. Setiap hari, setiap pagi, disepanjang jalan yang panjang menuju tempat kerja, Tuhan menyanyikan lagu-lagu di hati saya, itu membuat saya teduh, dan sangat damai sejahtera. Awalnya dalam hati saya begitu ngeluh, 2-3 kali naik angkot, tetapi waktu saya mengalami hal ini, saya bersyukur saya bilang "Tuhan terima kasih, saya lebih suka tidak punya motor, jika lelahnya naik angkot membuat saya mengalami kasih Tuhan tidak apa-apa" jika punya motor saya merasa bisa, merasa bisa kemanapun, bahkan mungkin saya sombong tanpa sadar, dan tidak pernah menyapa Tuhan di pagi hari.
saya baru menyadari betapa indahnya pantai, rumah-rumah pohon dan jalan-jalan yang saya lewati ketika saya naik angkot,..
saya tidak pernah melihat ini, ketika saya nyetir motor, yang saya lihat hanyalah kemampuan saya, kebanggan diri dan banyak hal
saya bersyukur dalam ketidak adaan, Tuhan ada dan itu lebih berharga dari apapun.
terima kasih untuk angkot istimewa dariMu, yang menanti aku setiap pagi
yang bersedia menempuh jarak yang jauh, ketika penumpangnya hanya saya seorang
Semoga Memberkati
Vonneth Glorya S
Ambon, 2022
Komentar
Posting Komentar