PULANG RUMAH / RENUNGAN

 



Rumah, selalu menjadi alasan dan tempat untuk pulang.

beberapa waktu lalu, dalam waktu-waktu perenungan saya di akhir tahun ini. saya menyadari begitu banyak hal yang Tuhan buat di tahun ini. Saya pernah menulis dalam sebuah renungan tentang menyusun bata-bata. Kala itu kami sedang merenovasi sebuah rumah yang akan menjadi tempat tinggal kami. Rumah yang sederhana, penuh cerita, penuh keringat, penuh di dalam hati kami. 

Dalam tahun ini, Tuhan sengaja membawa kami keluar dari rumah. Excell dan Saya harus berada di tempat kerja yang berbeda pulau, adik yg paling bungsu harus berkuliah, Papa dan Mama harus bermutasi ke tempat tugas yang baru, berbeda pulau.

satu-satunya momen untuk kembali pulang rumah, adalah momen natal tahun ini. Meski tidak lengkap dan banyak drama di ciptakan. Saya sangat bersyukur. Bagi saya moment liburan terbaik adalah ketika berada di rumah. Berteduh sejenak dari segala kesibukan dan kelelahan sepanjang tahun. Mengisi lagi tabung panah untuk kembali lagi berperang. memulihkan lagi luka-luka yang tak sempat terobati. 


Rumah


Sebuah minatur kerjaan Allah

jauh dari kemegahan dan kemewahan

sederhana dan cukup

untuk bisa terlelap nyaman di malam hari

dan menghangatkan tubuh ketika turun hujan

meja makan tempat bersekutu

disanalah benih-benih di tabur Papa

aroma masakan Mama di dapur

bentuk cinta yang tak pernah kita temui di luar 

asri, teduh, damai

bebas dari sungut-sungut


namun bagiku kini

rumah bukanlah bangunan

Rumah itu ada di dalammu

temukan rumah di mana pun kau di bawa

bangunlah rumah di tempat-tempat yang terlantar tanpa kasih

jadilah rumah bagi mereka yang sangat rindu pulang namun tak tahu arah

itulah invetasi yang akan kau tuai di masa yang kekal


Vonneth Sambono

Ambon, 30.12.2022






Komentar

Postingan populer dari blog ini

#Gate311 - Hujan Kelabu

Gate 300 - To my Beloved Heart

GATE KEEPER - 01 | Catatan