MELODI PADANG PASIR / POEM
Teruntuk waktu yang telah mempertemukan kita
kalipun berputar pada poros yang sama
tapi terus bergerak pada momen yang tak pernah kembali
Jika memikirkannya, sungguh mustahil
Merasa bertemu dengan keajaiban di dalam dirimu
Seperti kuda, ketika dilahirkan, lekas berlari
kau dengan cepat melesat begitu jauh dalam sehari
ketaatan dan penyerahan diri
pengisi tabung panahmu yang berduri
Terima kasih telah menemani hari-hari yang sunyi
penuh lelah dan nyanyian kelusuh-kelasah
Menjadi wadah yang setia mendengar cerita,
tempat berbagi dan menumpahkan amarah
walau kadang kau tak mampu menahan
Pada akhirnya apakah kau mengerti?
itulah seorang bapa
itulah seorang anak
Bagai melodi indah yang bersenandung di teriknya gurun
mengiringi perjalanan menuju pintu
gelap malam dan bekunya padang pasir
menjadi mahkota kemuliaan selangkah demi selangkah
lambat atau cepat
asalkan terus berjalan bersama
bersama atau sendiri
asalkan kita masih melihat tujuan yang sama
Betapa berharganya memiliki seseorang
yang hatinya menjadi tempat perbendaharaan
untuk mewariskan mimpi, harapan, visi dan terlebih lagi hati Tuhan
Tidak apa-apa jika kurang
agar kau dapat belajar lebih
Tidak apa-apa jika masih keras
agar kau dapat belajar menjadi lembut
Tidak apa-apa jika masih terus gagal
agar kau punya segudang cerita bersama Tuhan tiap hari
Seperti apa yang kulihat
kau akan melihat lebih
Selamat menikmati perjalanan bersama Tuhan
ku tunggu cerita, ketika kita sampai di pintu nanti...
......
To my duplicated, Resty
-VS-
(Ambon, November 2022)
Komentar
Posting Komentar