TU'EE !!! / PEY DALLET - catatan
TU'EE !!!!
Sejak awal bulan September di tahun 2023, biasanya kami merayakan tahun baru dengan kalender Yahudi dan tepat di awal bulan September adalah pergantian tahun baru atau biasanya di sebut Rosh Kodesh. pergantian dari tahun Pey Gimel (berjalan keluar ) menuju tahun Pey Dallet (pintu yang terbuka). Banyak hal terjadi, banyak pintu-pintuyang terbuka dengan begitu singkat, di Sosial, Pendidikan, Pelayanan, Kesehatan dan banyak lagi tiba-tiba ada rumah belajar dimana-mana
Di Bulan September saya dan beberapa teman memutuskan mengikuti Sekolah Pelatihan Impact Pelayan (PIP) dimana sekolah itu melatih kita sebagai pelayan, hamba Tuhan dan Pendeta untuk megaktifkan karunia-karunia roh, membat kita disiplin secara rohani. Banyak hal baru yang kami dapatkan disana. Secara spirit, saya menangkap bahwa ini adalah makanan di awal musim, sebelum kita berjalan jauh
Lembah Kekelaman
Singkat cerita di akhir bulan September, secara tidak di duga saya mengalami sebuah belokan yang cukup tajam, membuat saya syok, depresi hingga jatuh sakit hampir 1 bulan. Saya berpikir "Tuhan, saya berapi-api loh, Tuhan saya kuat, Tuhan kenapa bisa hal ini membuat saya seakan-akan seperti turun ke dunia orang mati" Saya merasa hilang arah hidup, gelap semua di depan, rencana, harapan, impian, dan panggilan semua seperti di hapus Tuhan dengan mudahnya. Saya mengalami tingat depresi yang cukup mirip dengan depresi yang saya alami di tahun 2018, dimana saya sampai tiga kali melakukan percobaan bunuh diri. Se ngeri itu seorang oneth haha. it's me... Spirit yang sama.
Saya kehilangan nafsu makan, saya hilang berat badan, bahkan energi untuk beraktivitas pun tidak ada, pikiran saya kosong, saya tidak bisa berpikir sesuatu, demam setiap hari, pusing setiap hari, sakit kepala dan lemas. Saya menyadari saya tidak bisa sendiri, saya butuh di doakan, saya butuh di kuatkan. saya pun mendatangi beberapa orang, bahkan bapa-bapa rohani yang bagi saya mereka cukup bisa mengcover saya. Namun, tidak seperti yang saya harapkan, respon yang saya inginkan berbeda dari apa yang terjadi. Dalam kondisi yang lemah secara spirit dan jiwa, saya pun mulai kecewa dengan bapa-bapa dan pemimpin-pemimpin. Saya berpikir apakah ketika saya kuat dan di puncak, apakah hanya saat itu saja mereka akan berdiri dan merangkul saya denga rasa bangga. Namun ketika saya masuk lembah, tidak ada satu pun yang datang, tidak ada satu pun yang mengerti, tidak ada satupun yang menolong.
Di beberapa kondisi saya seperti menarik diri, saya mengurangi banyak aktivitas pelayanan (karena sakit), bahkan seperti ingin menghilang dari dunia. Emosi saya tidak stabil, dan saya niat melakukan apapun, termasuk hal-hal yang cukup berbahaya. Saya sering menangis dan menjerit kepada Tuhan, ketika tidak kuat dan tidak mengerti semua hal. Dan yang paling menyakitkan adalah Tuhan diam, seua orang diam. Saya berdoa dan mengambil sabbath selama 1 minggu, itu pun saya tidak dapat pesan apa-apa dari Tuhan.
Panggilan vs Masa Depan
Dua hal yang membuat saya masuk ke dalam lembah kekelaman. ini bukan sekedar galau-galau putus cinta yang umumnya di alami anak-anak muda. Ini depresi ketika melihat jalan-jalan tidak selaras dengan mimpi-mimpi dan panggilan dalam hatimu. Saya adalah seorang pemikir, saya bisa memikirkan 10 tahun, 5 tahun kedepan apabila sebuah keputusan saya ambil. Saya bisa memikirkan dampak dan resiko dari sebuah keputusan hari ini. Saya meilhat, panggilan saya ke kiri,dana masa depan ke kanan. itulah gambaran di kepala saya. Saya merasa belum siap dengan dadakan-dadakan ilahi, saya belum bisa,.. saya takut Tuhan,.. hanya takut terhilang.
Pintu Trauma
Selama 2 minggu sakit tanpa tahu penyebabnya. Jika dilihat dari gejalanya seperti gejala malaria dan types. Dan tiba- tiba Tuhan mengirim seseorang yang tidak saya duga sebelumnya. Seseorang yang berprofesi sebagai seorang dokter muda. Dia adalah orang pertama yang mengatakan kalau saya punya trauma yang fatal dan saya baru menyadari itu. Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, di tahun 2018, saya pernah depresi dengan kuliah saya, gagal yudisium, dan waktu itu saya hampir lompat dari lantai 6, pikiran saya kosong dan benar-benar saya mendengar suara-suara dengan jelas berkata "mati,mati,mati". itu tingkat halusinasi yang sengeri itu. Dan karena kejadian itu saya sempat tidak mau lanjut kuliah. Hingga hari ini beberapa kejadian-kejadian itu sering terulang dalam mimpi, dan setiap kali saya bangun selalu mengalami serangan panik, saya panik apakah ijazah saya asli atau palsu, kadang-kadang saya mencari-cari buku kuliah padahal saya sudah bekerja.
Saya tidak menyadari ini sebelumnya dan menurut teman saya ini, dia menyarankan untuk harus ke psikiater, untuk mendapatkan obat. Selain itu menurut ilmu di dunia psikologi, sakit-sakit yang saya alami (tanpa tahu penyebab sakitnya) ini dalah manifestasi sakit fisik dari depresi di tahun 2018. Tidak mudah untuk menceritakan ini, tapi Tuhan seperti sengaja untuk membuka pintu ini, pintu trauma.
kita membuat kiat-kiat, untuk selalu menjaga kadar serotonin tetap tinggi (sukacita dan energi positif), masak-masak, liat sunset, baca buku, dengar lagu dll
Namun, saya mendapati bahwa hal yang berkaitan dengan jasmani selalu datangnya dari jiwa dan perasaan, dan apa yang di jiwa dan perasaan selalu datangnya dari spirit !! (kenali spiritnya)
Tu'ee (Bangunlah, Angkatlah Tilammu dan berjalanlah)
Saya punya seorang teman yang cukup dekat, kita sering share banyak hal, banyak nilai dan banyak pandangan, dia adalah teman terbaik saya, dia tahu banyak hal. Entah kenapa saya selalu bisa menjadi diri sendiri, tidak jaim jika bercerita dengannya. Dia adalah orang yang sering mengomeli saya juga, seperti alarm. He is the best than ever. kita sering share ayat firman Tuhan yang menjadi highlight atau pesan setiap pagi (bukan setiap hari)
Suatu ketika dia share ayat di Markus 2:9 "Bangunlah, Angkatlah tilammu dan berjalanlah". Ayat tersebut cukup merhema. Tuhan seperti bilang "Neth, udh, bangunlah, wake up, arisee !! dari sakitmu, dari depresimu, dari pikiranmu, dari takutmu" Saat itu saya cuma bilang no Tuhan, berdiri saja saya tidak punya harapan, saya tidak bisa melihat apa-apa di depan, bagaimana mungkin saya bisa mengangkat tilam?
Beberapa waktu berlalu dan cara Tuhan itu unik. Dia selalu punya cara untuk bisa membuatmu kembali berdiri. Saat itu kondisi saya sudah mulai membaik secara fisik, hanya saja serotonin kadang turun-naik, membuat saya kadang-kadang seperti orang bipolar, bisa bersemangat tiba- tiba, bisa nangis tiba-tiba. Suatu ketika, hari sabtu sore dan kita sedang persiapan latihan untuk ibadah Minggu, saat itu saya ingin sekali main keyboard. Entah kenapa biasanya saya merasa biasa saja dengan permainan say ayag masih kaku dan monoton. Namun sore itu, saya benar-benar menikmati permainan saya. Ada melodi-melodi yang muncul tiba-tiba. Jari-jemari saya seperti menari dengan luwes di atas tuts-tuts hitam dan putih. Saya merasa seperti di segarkan, seperti kesembuhan sedang mengalir dalam diri saya. Seperti sesuatu yang fresh mengalir seperti sungai, dan saya tahu itu hadirat Tuhan. (ini kali pertama)
Find Your Destiny
Selang beberapa waktu kemudian, Saya di ajak ikut lomba band rohani di awal bulan November nanti. Saat itu saya menolak, karena saya tahu kapasitas saya, kondisi saya yg kadang turun naik, dan pastinya memainkan lagu-lagu di luar genre yang biasanya saya mainkan. Awalnya nolak namun akhirnya mau juga, sebenarnya mau itu karena okelah, coba saja,.. saya menantang diri untuk bisa wake up. Saya ingin mencoba semua hal yang belum pernah dalam hidup saya. Saat latihan pertama, mungkin waktu itu saya main dengan sangat kaku, tapi saya mengalami seperti ada sesuatu yang ngalir kembali seperti sungai (kali kedua).
saya menemukan nadi kembali hidup dalam nada-nada yang berdenting
saya menemukan kembali alasan mengapa saya ada, alasan mengapa saya hidup
Seperti nafas menemukan nyawanya
saya hidup kembali (because He lives, i can face tomorrow). Saya diingatkan dengan kisah raja Saul dan Daud. Ketika raja Saul di hinggapi roh jahat, permainan musik dari seorang Daud membuat Raja Saul tenang. Tuhan sedang mengajari saya menjadi Daud, menemukan aliran itu dalam setiap permainan musik. wahhhh, ...
Saya berpikir mengapa teman-teman saya begitu percaya saya bisa main di lomba band apalagi sekota Ambon yang musikalitasnya di atas rata-rata. Dan ini yang saya dapatkan, mereka seperti tangan Tuhan yang mengangkat saya berdiri, mereka memberi saya harapan "Neth, kamu bisa". ini buka sekedar tentang main musik, namun semua ini seperti membawa saya keluar dari zona aman (berjalan keluar)
Saya bersyukur ada di lingkungan teman-teman yang selalu mentrigger saya, mendorong dan memotivasi ketika saya merasa seperti butiran debu
______________________________________________________________
Kadang cara Tuhan membuat kita berdiri kembali bukan dengan memberi kita solusi, namun tekanan yang baru. Seperti kuk yang diberikan, kita tidak merasa depresi karena beratnya kuk itu, namun karena itulah kita akan menemukan alasan mengapa saya ada, mengapa saya hidup, mengapa saya ada di kondisi hari ini.
Dua kali, Tuhan seperti memeluk dan membalut saya, ketika saya sedang main keyboard. Tuhan menyembuhkan hati saya, roh saya! kenali spirit apa yang sedang kita hadapi hari ini, dan set minset kita, set fokus kita, lihat ke arah Tuhan saja!! Berseru kepada Tuhan sekalipun Tuhan diam, percayalah Dia akan kirim orang-orang yang tidak kau sadari untuk membantumu berdiri!
Tuhan diam, bukan berarti Dia tidak melakukan apa-apa. Mungkin saja Dia sedang memelukmu dengan cara yang kamu tidak sadari.
Tu'ee !!, bangkitlah
Angkat Tilammu !!, lepaskan bebanmu
dan Berjalanlah !!, mulailah melangkah
-
Sbab Dia hidup, ada hari esok untukmu
Tuhan Yesus mengasihimu
with love
Oneth
Ambon, 27 Oktober 2023 - 298 days
Komentar
Posting Komentar